Rabu, 03 Juni 2015

INSTALASI PIPA PENDINGIN MESIN

Instalasi Pipa Pendingin Mesin


Artikel Merancang Instalasi Pipa Pendingin Mesin ( Engine Cooling System ) adalah lanjutan dari artikel sebelumnya yang masih mengenai perancangan instalasi pipa, bagi pembaca yang baru mengunjungi Blog Belajar Mengenai Kapal sebaiknya membaca dahulu artikel-artikel sebelumnya karena dasar cara perancanganya sama.

Perancangan diskenariokan pada sebuah Tug Boat yang memiliki 2 buah Mesin Induk (Main Engine ) dan 2 buah Mesin Bantu ( Auxilary Engine / Genset ), supply air untuk Emergency Cooling memakai 2 buah Pompa ( 1 buah berfungsi sebagai cadangan ), pendingin untuk Poros Baling-baling menggunakan air. Sumber airnya pendingin didapat dari Sea Chest.

Pra Perancangan :

- Letak Instalasi Pipa Pendingin Mesin secara keseluruhan berada didalam Kamar Mesin.
- Siapkan gambar Layout Kamar Mesin.
- Cari data mengenai ukuran dari peralatan / komponen yang akan dipakai, lihat artikel sebelumnya mengenai Merancang Instalasi Pipa Bahan Bakar.

Perancangan :

I.   Instalasi Pipa Pendingin Mesin Induk dan Mesin Bantu.

  1. Buat Sketsa :  Buat garis yang menghubungkan antara pipa Outlet Air Pendingin Mesin Induk   ( Heat Exchanger Outlet / Sea Water Overboard ) dengan bagian samping kapal ( port atau Starboard, pilih yang lebih dekat jaraknya ) untuk membuat jalur Overboardnya. Heat Exchanger Outlet umumnya terletak dibagian depan mesin (tergantung merk mesin), bentuk umumnya berupa silinder, atau menjadi satu dengan Header Tank (salah satu ciri Header Tank adalah memiliki lubang pengisian air atau Water Filler Inlet)
  2. Hubungkan pipa inlet pipa Air Pendingin Mesin Induk dengan pipa Sea Chest untuk membuat jalur pipa supply air pendingin mesin.
  3. Buat garis yang menghubungkan antara pipa Outlet Air Pendingin Mesin Bantu (Heat Exchanger Outlet ) dengan bagian samping kapal ( port atau Starboard ) untuk membuat jalur overboardnya.
  4. Hubungkan pipa Inlet Air Pendingin Mesin Bantu dengan pipa Sea Chest untuk membuat jalur pipa supply air pendingin mesin. Jika Mesin Bantu tidak memiliki Raw Water Pump bawaan dari pabrik atau pompa tidak terinstal pada mesin, maka harus ditambahkan Raw Water Pump tersendiri pada mesin tersebut. Raw Water Pump umumnya dihubungkan dengan mesin menggunakan V- Belt. Raw Water Pump tambahan harus dibuatkan pondasi tersendiri.
  5. Sampai tahap ini kita sudah membuat sketsa untuk instalasi Pipa Pendingin Mesin Induk dan Mesin Bantu. Contoh gambar instalasi pipa dapat dilihat dibawah ini.
Belajar Mengenai Kapal
 

 II. Instalasi Pipa Pendingin Gearbox dan Shaft Propeller.

  1. Supply air pendingin untuk Gearbox didapat dari Mesin Induk, setiap mesin berbeda, terkadang jalur pipa supply sudah terinstal pada mesin tetapi ada juga yang belum. Jika belum buat jalur pipa supply terlebih dahulu dengan menghubungkan inlet dari Heat Exchanger Gearbox dengan sumber supply airnya.
  2. Buat garis yang menghubungkan antara outlet dari Heat Exchanger Gearbox dengan bagian samping kapal (port atau Starboard, pilih yang lebih dekat jaraknya) untuk membuat jalur pipa overboard.
  3. Hubungkan lubang inlet air pendingin pada Stern Tube dengan jalur pipa Overboard Gearbox. 
  4. Sampai tahap ini kita sudah membuat sketsa untuk Pipa Pendingin Gearbox Mesin Induk dan Shaft Propeller. Contoh gambar instalasi pipa dapat dilihat dibawah ini.
Belajar Mengenai Kapal

III.  Instalasi Pipa Emergency Cooling  Engine.

Emergency Cooling diperlukan pada keadaan darurat dimana mesin terlampau panas (over heatting) yang disebabkan karena Cooling Pump tidak berfungsi atau sebab lainnya.
  1. Buat sketsa Pompa ( 2 buah Pompa ) dan tempatkan dibagian samping dari kamar mesin.
  2. Buat sketsa Manifold Pompa ( Manifold memiliki 1 buah inlet dan 2 buah outlet ) dan tempatkan dibagian samping dari kamar mesin dekat dengan pompa.
  3. Hubungkan inlet Manifold Pompa dengan pipa Sea Chest, ini untuk membuat jalur pipa supply air untuk Emergency Cooling.
  4. Hubungkan inlet kedua Pompa dengan kedua outlet Manifold Pompa.
  5. Hubungkan outlet kedua Pompa satu dengan lainnya ( untuk membuat sambungan by pass )
  6. Buat sketsa Manifold Cooling ( Manifold memiliki 1 buah inlet dan 2 buah outlet ) dan tempatkan manifold pada area dekat dengan Pompa.
  7. Hubungkan sambungan by pass Pompa dengan inlet Manifold Cooling.
  8. Hubungkan kedua outlet Manifold Cooling dengan inlet pipa Air Pendingin Mesin Induk pada masing-masing mesin.
  9. Sampai tahap ini kita sudah membuat sketsa untuk instalasi Pipa Pendingin Darurat Mesin atau  Emergency Cooling Engine. Contoh gambar instalasi pipa dapat dilihat dibawah ini.
 
Belajar Mengenai Kapal

 IV. Membuat Gambar Instalasi dengan Scala.

Tahap selanjutnya adalah membuat gambar Instalasi Pipa Pendingin Mesin dengan memakai skala yang diinginkan dengan berpedoman pada ukuran dan letak inlet dan outlet pipa cooling pada mesin, jarak frame, ukuran dan letak inlet / outlet pada pompa, ukuran valve, ukuran strainer, letak pipa Sea Chest dan Layout Kamar Mesin. ( data-data tersebut tentunya sudah didapat pada tahap Pra Prancangan ). Gunakan Symbol- symbol untuk valve, flens ( Flange ), manifold, strainer, etc.

Catatan :
- Jalur pipa dari pipa Sea Chest menuju Mesin harus memakai Gate Valve dan Strainer, Strainer berfungsi untuk menyaring ( filter ) air yang akan masuk ke mesin, dibagian pipa sebelum mesin sebaiknya dipasangkan Pipe Sight Glass untuk mengontrol apakah air mengalir ke mesin atau tidak, selain itu Pipe Sight Glass biasanya dilengkapi dengan Filter Air sehingga air yang masuk ke dalam mesin benar-benar bersih ( bebas dari kotoran ). Untuk menghemat biaya penggunaan Pipe Sight Glass hanya untuk Mesin Induk saja.
- Valve pada Manifold dan Pompa memakai jenis Gate Valve.
- Valve Overboard Discharge harus menggunakan jenis  S.D.N.R Valve (Screw Down Non Return ) detail pemasangan Overboard Valve dibahas pada artikel yang akan datang.
- Poros Baling-baling perlu diberi air pendingin karena saat poros berputar dan adanya tekanan dari Ramers Packing, poros akan menjadi panas.
Valve pada Stern Tube untuk jalur pipa pendingin Poros Baling-baling menggunakan jenis Ball Valve atau Gate Valve. Umumnya koneksi valve menggunakan ulir / screw, koneksi ini boleh dirubah menjadi menggunakan flens.
- Penggunaan 2 buah pompa pada sistim pipa Emergency Cooling bertujuan agar ada pompa cadangan, pompa cadangan ini biasa disebut dengan General Service Pump atau Pompa Dinas Umum. Instalasi pipa ini dapat dikoneksi untuk instalasi pipa Fire Hydrant atau Pemadam Api atau juga untuk kepentingan cuci geladak.

Contoh Gambar Instalasi Pipa Pendingin Mesin
Belajar Mengenai Kapal
Sekian pembahasan artikel mengenai Merancang Instalasi Pipa Pendingin Mesin, artikel selanjutnya adalah mengenai Valve - Symbol, Fungsi dan Letaknya . Terima kasih karena Anda telah Belajar Mengenai Kapal. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar