Senin, 05 Maret 2018

MEMBUAT REMOTE QUICK CLOSING VALVE

MEMBUAT REMOTE QUICK CLOSING VALVE


Sesuai regulasi class semua valve yang berhubungan langsung /menempel dengan tangki bahan bakar, baik tangki penyimpanan (storage tank) atau tangki harian (daily tank) harus menggunakan valve jenis quick closing, hal ini bertujuan agar bila terjadi kebakaran di dalam kamar mesin maka aliran bahan bakar dari tangki dapat dengan cepat dihentikan sehingga tangki bahan bakar dapat segera terisolasi untuk mencegah terbakarnya bahan bakar yang berada didalam tangki serta mencegah meluasnya area yang terbakar.

Untuk menutup satu-persatu valve pada tangki bahan bakar tentulah sulit dan pasti membutuhkan waktu sekalipun sudah memakai valve jenis quick closing, sedangkan dalam situasi emergency seperti contohnya kebakaran pasti akan timbul rasa takut dan panik pada crew kapal yang dapat mengakibatkan situasi tersebut jadi tidak terkendali dan api dapat dengan cepat bertambah besar dan kerugian yang ditimbulkan bertambah besar juga. 

Untuk mengatasi situasi emergency tersebut alat pengaman harus tersedia diatas kapal dan salah satu diantaranya adalah remote untuk quick closing valve. Remote quick closing valve dibuat dan ditata sedemikian rupa agar pada saat terjadi kebakaran semua valve yang berhubungan langsung dengan tangki-tangki bahan bakar dapat dengan cepat ditutup hanya dengan satu kali tarikan.

Berikut akan dibahas bagaimana cara membuat remote untuk quick closing valve pada sebuah Tugboat (sebagai contoh) dengan menggunakan material yang cukup murah tetapi kuat dan mudah untuk dioperasikan. 

1. MATERIAL DAN ALAT YANG DIBUTUHKAN


  • Wire rope atau sling berdiameter 6 mm (1/4"). Dipasaran yang banyak beredar adalah wire rope yang dilapisi atau terbungkus dengan bahan sejenis plastik transparan. Digunakan untuk menghubungkan valve dengan handle remote.
  • Pulley atau katrol berbahan cast iron. Umumnya pulley ini di Indonesia digunakan untuk membuat pintu pagar dorong. Digunakan untuk dudukan wire rope pada jalur yang berbentuk sudut.
  • U-Bolt ukuran 6 mm (1/4"). Digunakan untuk mengikat wire rope pada valve dan untuk sambungan pada wire rope.
  • Round Bar ukuran 14 mm. Digunakan untuk membuat handle remote.
  • Pipa ukuran 1/2" atau 3/4" Sch.80. dengan panjang 10 Cm. Digunakan untuk penyanggah jalur wire rope agar terarah dan rapi.
  • Elbow 90 derajat ukuran 1/2" atau 3/4". Digunakan untuk penyanggah jalur wire rope pada posisi yang bersudut.
  • Plat 6 mm. Digunakan untuk membuat kotak (box) tempat handle remote. Dapat juga diganti dengan material pipa Sch.40 Dia.10", sehingga bentuknya menjadi seperti tabung yang menempel di diding.
  • Plat 12 mm. Digunakan untuk membuat engsel-engsel (hinges) dan pengunci pada kotak remote.
  • Baut dan Mur baut baja atau stainless ukuran 1/2" x 21/2". Digunakan untuk poros engsel-engsel pada kotak remote.
  • Baut dan Mur kupu-kupu (Butterfly Bolt and Nut atau Eye bolt with wing nut) ukuran M.10 untuk pengunci tutup kotak.
  • Pisau Cutter. Digunakan untuk mengupas lapisan plastik yang terdapat pada wire rope.
  • Kikir bulat. Digunakan untuk membuat bagian ujung-ujung pipa hasil potongan menjadi tumpul (tidak tajam).
  • Tang potong (Cutting pliers). Digunakan untuk memotong wire rope.
  • Mesin potong besi (Cut off Machine) 14". Digunakan untuk memotong round bar dan pipa.
  • Alat / mesin las (Welding Machine) - dapat dipakai mesin las portable.
  • Alat potong (Cutting torch).
  • Grease (oli gemuk) untuk mencegah timbulnya karat pada wire rope.

2. UKURAN KOTAK DAN HANDLE REMOTE.
  • Ukuran kotak; panjang 25 Cm, lebar 20 Cm dan tinggi kotak 15 Cm. Jika material box diganti dengan pipa, maka panjang pipa digunakan 15 Cm. 
  • Ukuran penutup kotak; panjang 29 Cm, lebar 24 Cm (ukuran disesuaikan dengan ukuran ruber seal), Jika memakai pipa ukuran penutupnya; Dia.30 Cm. Pada bagian sekeliling tutup kotak diberi ruber seal untuk menjaga kekedapan kotak / kotak tidak kemasukan air. 
  • Ukuran handle; bentuk handle berupa segitiga dengan panjang sisi-sisinya 12 Cm.
  • Pengunci kotak menggunakan Butter fly Nut and bolt yang ditempatkan dibagian atas kotak, sedangkan engsel penutup kotak ditempatkan dibagian bawah kotak.
Belajar Mengenai Kapal
Gbr. Contoh kotak dan Handle remote quick closing valve serta pemasangannya.

3. JALUR WIRE ROPE.
  • Buat rancangan jalur wire rope mulai dari bagian atas quick closing valve sampai ke bagian dalam dari dinding bangunan atas di dalam kamar mesin, dimana jalur wire rope akan dikeluarkan lewat sebuah lubang.
  • Tandai tempat-tempat yang akan dipasangkan pipa dan elbow penyanggah. Pipa akan dipasang dengan jarak setiap kurang lebih 1 meter atau setiap 2 jarak gading (frame), sedangkan elbow dipasang hanya pada bagian yang bersudut atau arah menikung.
  • Tandai tempat keluarnya jalur wire rope (dari dalam kamar mesin ke arah luar kamar mesin), titik jalur dimana wire rope dikeluarkan lewat dinding bangunan atas berjarak 100 Cm s/d 110 Cm dari atas deck.
  • Las pipa dan elbow pada tempat yang sudah ditentukan. Ujung-ujung pipa harus dibuat tumpul / tidak tajam dengan cara dikikir.
  • Buat lubang pada dinding bangunan atas dimana wire rope akan dikeluarkan.
  • Tempatkan pipa pada lubang yang sudah dibuat pada dinding bangunan atas agar wire rope terhindar dari tajamnya tepi plat yang dilubangi tersebut (lihat gambar diatas).
  • Tempatkan kotak (yang sudah dirangkai terlebih dahulu lengkap dengan tutupnya ) pada dinding bangunan atas, tepat pada lubang jalur wire rope. Posisi kotak berada pada sisi luar bangunan atas.
Belajar Mengenai Kapal
Gbr. Contoh pemasangan jalur wire rope pada deck.

Belajar Mengenai Kapal
Gbr. Contoh pemasangan jalur wire rope pada sudut deckhouse wall.

4. MEMASANG WIRE ROPE.
  • Wire rope dipasang sesuai dengan lokasi Quick closing valve berada. Untuk quick closing valve yang menempel dengan tangki harian bahan bakar (F.O Daily Tank) dibuatkan satu lajur tersendiri, sedangkan quick closing valve untuk tangki-tangki penyimpanan bahan bakar (F.O Storage Tank) dibuatkan satu lajur untuk setiap 3 quick closing valve (umumnya tangki-tangki yang saling berdekatan dibuat terkumpul pada satu tempat dan terhubung dengan 1 buah manifold), jadi jika ada 6 tangki penyimpanan bahan bakar (yang ditempatkan pada 2 kelompok valve) ditambah dengan 1 tangki harian, maka jumlah lajur wire rope yang harus dibuat adalah; 1 lajur untuk tangki harian bahan bakar dan 2 lajur untuk tangki penyimpanan. Jadi total jumlah jalur wire rope adalah 3 lajur.
  • Untuk 1 kelompok quick closing valve (terdiri dari 3 valve); potong wire rope dengan ukuran sekitar 80 Cm sebanyak 3 buah, hubungkan salah satu dari masing-masing ujungnya dengan lever dari masing-masing valve dan masing-masing ujung lainnya dikumpulkan / disatukan dan disambungkan dengan satu utas wire yang terhubung dengan handle release (lihat gambar dibawah ini).
Belajar Mengenai Kapal
Gbr. Contoh pemasangan wire rope untuk 3 buah valve yang dijadikan satu.

  • Selain memakai wire rope langsung, penyatuan 3 buah valve dapat dilakukan dengan memakai tambahan pipa atau round bar yang berfungsi sebagai batang penghubung (lihat gambar dibawah ini).
Belajar Mengenai Kapal
Gbr. Contoh pemasangan wire rope dengan menggunakan batang penghubung.

  • Pada setiap sambungan wire rope; wire rope ke lever valve atau wire rope ke wire rope atau wire rope ke pipa / round bar, pada bagian ujungnya dibuatkan sosok (lengkungan berbentuk lingkaran) dan dikunci dengan menggunakan U-bolt minimal 2 buah untuk setiap sosok pada ujung-ujung wire rope.
  • Setiap utas wire rope yang digunakan, jika ada pembungkus pada wire rope (plastik) maka pembungkus tersebut harus dikupas untuk mengurangi friksi atau gesekan yang akan terjadi antara wire rope dengan bagian dalam pipa jalur.
  • Saat mengupas pembungkus (plastik) wire rope, sisakan pembungkus (plastik) sekitar 1,5 Cm pada bagian ujung-ujung wire rope agar serabut wire rope yang berada pada bagian ujung-ujung tidak terbuka.

5. CARA MENGUJI DAN PERAWATAN.
  • Setelah semuanya terpasang; buka quick closing valve-lihat cara membukanya pada artikel Cara Mengoperasikan Quick Closing Valve.
  • Tarik handle release valve, valve seharusnya langsung tertutup bersamaan dengan ditariknya handle, ciri-ciri dari tertutupnya valve adalah terdengarnya bunyi dentuman yang berasal dari valve (bunyi timbul akibat hentakan karena bekerjaanya pegas pada valve).
  • Jika saat handle ditarik terasa keras dan valve tidak tertutup, itu artinya wire rope tersangkut pada sela-sela pulley.
  • Jika salah satu valve dari tiga buah valve yang dijadikan satu tidak tertutup saat handle ditarik maka penyebabnya adalah wire rope yang terhubung dengan lever valve (valve yang tidak tertutup) terlalu panjang jadi ukuran panjangnya harus disesuaikan.
  • Olesi wire rope dengan grease (oli gemuk) untuk mencegah terjadinya karat.
  • Bagian poros pada pulley, engsel pada kotak dan butter fly nut, secara berkala diberi minyak pelumas, untuk mencegah terjadinya karat.
  • Secara berkala remote diuji untuk memastikan remote berfungsi sebagai mana mestinya.
  • Bila remote dalam keadaan tidak digunakan / dalam perawatan, kotak remote harus dalam keadaan tertutup dan terkunci terutama saat kapal beroperasi, untuk menghindari masuknya air kedalam kotak.
Belajar Mengenai Kapal
Gbr. Contoh pemasangan jalur remote quick closing valve.

Sekian Artikel tentang Membuat Remote Quick Closing Valve.Artikel selanjutnya adalah Merancang Pondasi Mesin. Semoga bermanfaat dan Terima kasih karena Anda telah Belajar Mengenai Kapal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar