Senin, 23 Januari 2017

GUARD RAILS

GUARD RAILS


Guard Rail atau biasa disebut dengan Railing pada kapal berfungsi sebagai pengaman agar orang tidak jatuh ke perairan saat berada di tepi kapal atau tidak jatuh ke geladak dibawahnya saat berada di tepi bangunan atas. Guard Rail sangat dibutuhkan terutama saat kapal sedang beroperasi pada perairan yang bergelombang cukup besar.
Pada geladak utama umumnya guard rail dipadukan dengan bulwark, ini biasanya ditemukan pada kapal-kapal barang sedangkan pada kapal-kapal jenis tanker, sebagian besar menggunakan guard rail kecuali pada area haluan dan buritan, sedangkan pada kapal-kapal jenis tug boat guard rail digunakan pada area boat deck dan roof bukan pada geladak utamanya.

Artikel kali ini akan membahas pembuatan fixed guard rail atau railing dengan menggunakan kombinasi material plat dan pipa serta round bar.

I. Bagian-bagian Guard Rails.


Konstruksi dari guard rail terdiri dari 2 bagian yaitu ; bagian vertikal dan bagian horisontal. Bagian vertikal dibuat dengan menggunakan plat yang cukup tebal atau menggunakan pipa dengan ketebalan yang cukup dan ditempatkan diatas balok geladak melintang, sekat atau dinding dengan jarak tertentu. Bagian horisontal guard rail umumnya terbuat dari pipa atau round bar yang terpasang dengan jarak tertentu. Berikut perinciannya ;


1. Stanchion atau tiang topang.

Bagian guard rails yang tegak lurus atau vertikal disebut stanchion. Stanchion dapat dibuat dengan memakai material berupa plat 12 mm yang dibentuk menjadi flat bar atau memakai material pipa Sch.80 diameter 11/2" atau 11/4".
Tinggi stanchion tidak boleh kurang dari 1000 mm. Stanchion ditempatkan diatas geladak dengan jarak antara stanchion masing-masing sekitar 1500 mm. Stanchion harus ditempatkan tepat diatas balok geladak atau sekat atau dinding.
Stanchion dapat dibuat tetap atau dilas langsung pada geladak (fixed) atau dibuat agar dapat dipasang dan dicopot kembali (removable) atau dibuat dengan memakai engsel (hinged).

Belajar Mengenai Kapal
Gbr. Contoh 1 (kiri) dan Contoh 2 (kanan) Bracket dipasang setiap jarak 3 stanchion.

2. Rails atau Jeruji.

Bagian guard rails yang melintang disebut dengan rail. Rail untuk bagian bawah dapat dibuat dengan menggunakan material pipa Sch.40 diameter 1" atau menggunakan round bar berdiameter 22 mm atau 19 mm. Rail untuk bagian yang paling atas dibuat dengan menggunakan pipa Sch.40 diameter 11/2" atau 11/4". Bagian rail yang paling atas dapat diganti dengan kayu yang dibentuk sedemikian rupa sehingga aman untuk disentuh.
Rail terhubung dengan setiap stanchion, konstruksi rail dapat terputus oleh stanchion atau dapat juga menerus atau rail menembus bagian stanchion.
Jarak rail yang paling bawah bila diukur dari atas geladak, tidak boleh lebih besar dari 230 mm. Ketentuan ini dimaksudkan agar guar rail dapat menahan orang agar tidak terlempar keluar kapal bila orang tersebut jatuh terguling dengan posisi sejajar dengan geladak. Jarak antara rail yang paling bawah dengan rail diatasnya tidak boleh lebih besar dari 380 mm.

Belajar Mengenai Kapal
Gbr. Contoh 3 (kiri) dan Gbr. Contoh 4 (kanan).

3. Doubling plate.

Pemakaian doubling plate dimaksudkan untuk memberikan kekuatan tambahan pada plat geladak dengan menambahkan ketebalan pada bagian tempat berdirinya stanchion, karena guard rail letaknya pada tempat yang terbuka dimana memungkinkan adanya genangan air pada daerah disekitar stanchion yang dapat mempercepat terbentuknya karat pada plat geladak yang akan berdampak pada stanchion.
Tebal doubling plate sebaiknya minimum sama dengan tebal plat geladak. Bentuk doubling plate dapat berbentuk lingkaran atau persegi.

4. Bracket.

Bracket dipasang hanya pada stanchion, bracket dapat dipasang pada setiap jarak 3 stanchion atau setiap jarak 2 stanchion atau pada setiap stanchion. Besarnya ukuran bracket tergantung jarak penempatan bracket (lihat Rules). Tinggi bracket minimal 500 mm sedangkan lebarnya tergantung jarak penempatannya.

II. Pembuatan.


1. Fabrikasi.

Pada saat pembuatannya, sebaiknya guard rail difabrikasi dahulu diatas plat yang rata dan kemudian dipasangkan dilokasi penempatannya. Fabrikasi memberikan banyak keuntungan dan kemudahan terutama dalam hal pengelasan dimana dapat dihindari pengelasan horisontal dan vertikal. 

2. Ujung dan Sudut Guard Rails.

Untuk konstruksi guard rail yang berbentuk sudut atau lengkungan, dapat digunakan elbow yang sesuai atau menggunakan teknik pemanasan bagian material agar material dapat dibentuk menyudut atau menggunakan alat bending atau rolling.
Bagian ujung-ujung rail dapat disambungkan pada bulwark atau dinding atau rung pada tangga vertikal.

3. Kenyamanan.
Karena guard rail sering atau kerap kali dipegang oleh awak kapal atau penumpang maka, setiap bagian guard rail yang terasa tajam harus digerinda agar aman dan nyaman untuk disentuh atau dipegang. Bagian yang paling banyak dipegang adalah bagian rail yang paling atas, jadi pada bagian ini harus benar-benar diperhatikan kenyamanannya.


Daftar Pustaka :

ABS. Rules For Building and Classing Steel Vessel 2015 - Part 3 - Chapter 2 - Section 17 - 1.Bulwark and Guard Rails - 1.5 Guard Rails.

BKI. Rules For The Classification And Construction Of Seagoing Steel Ships - Volume II - Rules For Hull. Edition 2009 - Section 21. Hull Outfit - O. Guard Rails.

Sekian Artikel mengenai Guard Rails, semoga bermanfaat dan artikel selanjutnya adalah Pengukuran Clearance. Terima Kasih karena Anda telah Belajar Mengenai Kapal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar