Senin, 16 November 2015

KONSTRUKSI WHEELHOUSE

Konstruksi Wheelhouse


Konstruksi Wheelhouse adalah konstruksi bangunan diatas kapal yang fungsinya sebagai tempat untuk crew kapal mengoperasikan dan mengontrol kapal. Wheelhouse atau Rumah kemudi adalah tempat yang berisikan peralatan untuk mengemudikan kapal (Manual steering wheel / Helm, Rudder angle indicator, Joystick, Auto pilot, Rate of turn indicator), peralatan untuk menghidupkan dan mematikan serta mengontrol mesin (Engine Control Panel), alat-alat Navigasi Kapal (Compass, Radar, Echo Sounder, GPS, IRS, Meja Peta, Electronic chart display infomation system, ARPA, etc), alat-alat Komunikasi (SSB Radio, VHF Radio, Satellite Phone, Intercom, Wheater Faximile, etc), dan peralatan lainnya termasuk panel-panel listrik untuk Lampu navigasi dan penerangan.
Wheelhouse merupakan bagian dari Bridge (Anjungan), letak Wheelhouse berada diatas Bridge deck. Pada potongan melintang kapal Wheelhouse umumnya berada dibagian paling atas dari bangunan yang berada diatas geladak kapal tetapi ada juga yang menempatkan bangunan lainya diatas bagian Wheelhouse seperti pada kapal-kapal pesiar, sedangkan pada potongan membujur kapal Wheelhouse berada pada bagian depan dari bangunan yang berada diatas geladak kapal. Letak dan Konstruksi Wheelhouse harus dapat memberikan keleluasaan pandangan ke arah haluan, samping kiri dan kanan serta belakang.

Konstruksi Wheelhouse terdiri dari 5 bagian penting yaitu :


1. Dinding.

Konstruksi dinding terdiri dari plat (plate) dan penegar (stiffener). Plat dinding diberi lubang untuk tempat dudukan dari kerangka jendela, disekitar lubang tersebut dipasangkan penegar dengan jarak tertentu dari tepi lubang, penegar juga dipakai disekitar lubang bukaan pintu pada dinding wheelhouse. Sambungan antara penegar pada dinding wheelhouse dengan geladak anjungan menggunakan bracket.
Dinding wheelhouse umumnya hanya terdiri atas dinding luar saja yang terpasang mengelilingi konstruksi artinya tidak ada dinding-dinding penyekat lainnya didalam wheelhouse. Dinding wheelhouse terbagi menjadi 2 bagian yaitu dinding bagian bawah dan dinding bagian atas, dinding depan bagian bawah posisinya tegak lurus (terpasang tegak lurus) sedangkan dinding depan bagian atas posisinya miring (terpasang miring) dengan kemiringan berkisar antara 15 s/d 25 derajat diukur dari garis tegak dinding ke arah luar ruangan. Pada dasarnya sudut kemiringan dinding bagian atas mengikuti syarat kemiringan pemasangan jendela wheelhouse.


2. Jendela.

Jendela terpasang pada dinding wheelhouse dengan jarak tertentu, jendela terdapat pada hampir sekeliling wheelhouse. Jendela umumnya berbentuk persegi panjang dengan perbandingan ukuran yang sesuai. Pada saat kapal dibuat, lebar dari jendela dirancang selebar mungkin asalkan kuat dan tahan getaran, ukuran dari jendela dapat dipesan sesuai ukuran yang diinginkan perancang kapal.
Jendela kapal yang terpasang pada dinding depan wheelhouse memiliki sudut kemiringan tertentu yang umumnya berkisar antara 15 s/d 25 derajat diukur dari garis tegak dinding ke arah luar ruangan, jadi jendela menjorok keluar ruangan, sedangkan jendela pada bagian samping memiliki kemiringan sebesar tidak kurang dari 5 derajat. Pemasangan jendela dengan kemiringan seperti diatas bertujuan untuk menghilangkan pantulan sinar / bayangan pada kaca jendela.
Kapal dengan ukuran Konstruksi wheelhouse yang relatif kecil seperti pada kapal Tug boat, jendela dipasang pada sekeliling wheelhouse.


Belajar Mengenai kapal
          Gbr. Bridge wings menjadi satu dengan Wheelhouse.


3. Geladak.

Konstruksi dari geladak anjungan terdiri dari penumpu dan balok geladak, jika dibagian bawah geladak terdapat ruangan maka fungsi dari penumpu dapat digantikan oleh dinding membujur dari ruangan yang berada dibawah geladak asalkan letak dinding segaris dengan letak penumpu, sedangkan fungsi dari balok geladak (deck beam) dapat digantikan oleh dinding melintang dari ruangan yang berada dibawah geladak asalkan letak dinding segaris dengan letak balok geladak.
Geladak / deck pada bagian dalam wheelhouse umumnya diberi lapisan tambahan anti selip, lapisan tambahan ini juga dipakai untuk geladak pada bagian bridgewing. Geladak bridgewing memiliki tinggi yang sama dengan tinggi geladak anjungan (tempat berdirinya konstruksi wheelhouse). 
Belajar Mengenai kapal
           Gbr. Bridge wings terpisah dengan Wheelhouse.
Belajar Mengenai kapal
          Gbr. Potongan Melintang Wheelhouse.

4. Atap.

Jika diatas wheelhouse masih terdapat ruangan lainnya maka atap dari wheelhouse adalah geladak dari ruangan diatas wheelhouse, jika diatas wheelhouse tidak terdapat ruangan atau tempat lainnya maka bagian atas wheelhouse adalah atap wheelhouse.
Pada bagian konstruksi atap terdapat penumpu tengah (center girder), penumpu samping (side girder) dan balok geladak melintang (tranverse deck beam). Penumpu (girder) terpasang membujur dari bagian depan sampai bagian belakang konstruksi, letak penumpu tengah berada pada garis center line kapal, letak penumpu samping berada disamping kiri dan kanan penumpu tengah dengan spasi jarak tertentu sedangkan balok geladak  terpasang melintang dari sisi kiri ke sisi kanan bangunan dengan jarak atau spasi yang mengikuti jarak gading pada lambung kapal.
Untuk memberikan kekuatan tambahan pada konstruksi biasanya diarea tengah ruangan wheelhouse dipasangkan topang (pillar) yang jumlahnya tergantung lebar ruangan, pillar terpasang tegak lurus dari bagian bawah penumpu atap ke bagian atas plat geladak anjungan. Bagian ujung pillar yang berhubungan dengan bagian konstruksi atap diberi diamond plate dan diperkuat dengan bracket pada keempat sisinya, sedangkan bagian ujung pillar yang berhubungan dengan plat geladak didalam wheelhouse diberi plat doubler dan diperkuat dengan bracket pada keempat sisinya.
Sambungan antara penegar pada dinding wheelhouse dengan balok geladak (deck beam) pada atap menggunakan bracket.

5. Pintu.

Jika pada bagian kiri dan kanan bridge deck menggunakan bridge wings dan bridge wings bukan menjadi satu kesatuan dengan wheelhouse maka pintu terpasang pada dinding wheelhouse sebelah kiri dan sebelah kanan pada daerah bridge wings, pintu ini dibuat untuk akses menuju bride wings. Jika bridge wings menjadi satu kesatuan dengan wheelhouse atau konstruksi wheelhouse mencakup area bridge wings (bridge wings berada didalam wheelhouse) berarti tidak dibutuhkan lagi adanya pintu dibagian samping wheelhouse. Selain itu pintu pada wheelhouse dibutuhkan untuk akses menuju ruangan lainnya yang berada pada geladak yang sama (bridge deck). Pada kapal-kapal yang memiliki wheelhouse dengan  ukuran yang relatif kecil, akses menuju wheelhouse dirancang melalui bukaan pada geladak anjungan yang umumnya menggunakan tangga dari geladak atau ruangan dibawah wheelhouse menuju wheelhouse.

Pada dasarnya konstruksi wheelhouse hampir sama dengan konstruksi pada Deckhouse perbedaan yang mencolok adalah jenis, jumlah dan pemasangan jendelanya. Agar lebih jelas tentang ketentuan-ketentuan yang disyaratkan (rules regulation) mengenai layout anjungan, jendela anjungan, jarak pandang dari dalam anjungan (external visibility), pembagian tempat kerja didalam anjungan (workstation area) dan lainnya dapat dilihat pada :

Daftar Pustaka :

ABS. Guidance notes on Ergonomic design of navigation bridges. October 2003. Section 4 Bridge Arrangement and Layout.

GL. Rules for Classification and Contruction - I. Ship Technology. Edition 2012 - Part 1 Seagoing Ships - Chapter 11 - Section 1 -  General Regulations and Information.

GL. Rules for Classification and Contruction - I. Ship Technology. Edition 2012 - Part 1 Seagoing Ships - Chapter 11 - Section 3 - Bridge Configuration


Sekian artikel mengenai Konstruksi Wheelhouse artikel selanjutnya adalah Konstruksi Bulwark, semoga bermanfaat dan Terimakasih karena Anda telah Belajar Mengenai Kapal.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar