Air Pressure Test
Air Pressure Test adalah metode Pengujian Kekedapan Pengelasan dengan menggunakan udara bertekanan tinggi.Pada Kapal Bangunan Baru dan kapal-kapal yang melakukan perbaikan diatas Galangan Kapal (Dock ), ada beberapa bagian kapal yang harus dibuat kedap dalam arti kata semua sambungan pengelasan pada bagian tersebut haruslah kedap / tidak ada kebocoran. Contoh bagian kapal dimana diharuskan memiliki sambungan pengelasan yang kedap antara lain adalah ; Tangki-tangki ( Tangki Bahan bakar, Air, Minyak Pelumas, Minyak kotor, Tangki Bertekanan, dll ), Sekat melintang dan membujur, Instalasi pipa-pipa, Manhole (sebatas ring manhole dan pengelasan baut manhole), Pengelasan pada Plat kulit kapal / Shell plate dari bagian Lunas / Keel sampai Geladak / Deck.
Sebelum kapal diluncurkan ( bangunan baru ) atau sebelum kapal turun dock ( selesai perbaikan di galangan - replating ), haruslah dilakukan pengujian kekedapan pengelasan.
Ada banyak metode atau cara yang dipakai untuk pengujian tersebut yaitu :
- Metode dengan memakai Kapur dan Minyak.
- Metode menggunakan Udara bertekanan atau Air Pressure Test
- Metode Tabung Hampa Udara atau Vacuum Test
- Metode menggunakan Air bertekanan atau Hydro Test
- Metode menggunakan NDT ( Non Destructive Test )
- Metode menggunakan Semprotan Air bertekanan atau Water Jet
1. Metode Kapur dan Minyak.
Cara ini adalah cara tradisional dimana bagian pengelasan yang akan diuji diolesi dengan Kapur dibagian luarnya, sedangkan bagian dalamnya diolesi Minyak ( jenis solar atau minyak tanah ). Alat untuk mengolesnya menggunakan kuas yang biasa dipakai untuk mengecat.
Hasil kebocoran pengelasan dapat diketahui setelah 4 jam, untuk bentuk crack atau kebocoran yang halus baru dapat diketahui setelah 1 Hari pengujian, dengan catatan Minyak harus berulangkali dioles dengan interval waktu 3 jam.
Cara ini memiliki kelemahan yaitu :
- Waktu pengujian terlalu lama.
- Tidak dapat mendeteksi kebocoran atau crack yang sangat halus.
- Sulit untuk menguji bagian-bagian yang berada pada posisi over head.
- Tidak akurat untuk bagian - bagian vertikal, dikarenakan minyak akan mengalir kebawah / vertikal sehingga kecil kemungkinan minyak akan mengalir ke arah horisontal.
- Cara ini tidak diakui oleh sebagian besar Biro Klasifikasi.
2. Metode Udara bertekanan / Air pressure Test.
Ini adalah cara yang sering digunakan oleh kebanyakan Galangan kapal, cara melakukan pengujian dengan metode ini memakai bantuan alat pengukur Tekanan udara dan juga Compressor sebagai sumber pasokan udaranya. Pengukur tekanan udara dapat berupa Pressure Gauge atau Selang plastik yang diisi dengan air, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Misalkan akan menguji kekedapan suatu tangki ,cara melakukan pengujian adalah sebagai berikut :
- Lubangi tutup Manhole dari tangki yang akan diuji, atau bila memungkinkan alat ukur dapat dipasang melalui pipa udara tangki.
- Pasang alat pengukur pada lubang di tutup manhole tersebut dengan cara dilas tentunya, atau pasang pada flange pipa udara tangki.
- Buat koneksi sambungan untuk selang kompresos pada Flens pipa isi tangki yang akan diuji.
- Hubungkan selang dari kompresor dengan koneksi pada Flens pipa isi tangki yang akan diuji, gunakan clamp dengan ukuran yang sesuai dengan selang kompresor.
- Kencangkan baut - baut Flens pipa isi tersebut.
- Pasang tutup Manhole beserta karet Packingnya dan kencangkan baut - bautnya.
- Hidupkan kompressor, jika tekanan angin pada kompresor telah cukup, buka valve udaranya agar udara mengalir ke dalam tangki yang akan diuji.
- Perhatikan alat ukur tekanan yang terpasang, tunggu sampai tekanan udara didalam tangki mencapai 0,2 Bar ( bila menggunakan Pressure Gauge ) atau jika menggunakan selang air, perhatikan permukaan air didalam selang. Ukur jarak antara permukaan air dibagian bawah (ujung bawah selang) dengan permukaan air dibagian atas (ujung atas selang). Bila didapati jarak 1,0 m berarti tekanan didalam tangki adalah 0,1 Bar, jika jaraknya 2,0 m maka tekanan didalam tangki 0,2 Bar. Besarnya tekanan udara tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi tangki yang akan diuji misalkan tekanan dikurangi menjadi 0,18 Bar.
p = 0,0981 h SG (bar).
Dimana : p = Pressure
h = Ketinggian permukaan air.
SG = Specific Grafity dari Air.
Contoh bila ketinggian air didalam selang 2 m maka :
p = 0,0981 x 2 x 1,00
= 0,1962 bar.
= 0,2 bar.
Dasar pengujian dengan menggunakan batas tekanan / pressure sebesar 0,2 bar adalah bedasarkan ketentuan pada Rules For The Classification And Construction For Seagoing Ships. Contohnya dapat dilihat pada Rules dari BKI Vol.I Section 3. mengenai Tightness test.
- Setelah tekanan didalam tangki sesuai dengan yang diinginkan, kunci valve udara kompresor atau hentikan aliran udara yang menuju tangki.
- Selanjutnya lakukan penyemprotan cairan air sabun pada bagian pengelasan yang akan diuji kekedapannya, bagian yang diberi cairan sabun tentunya pada bagian luar dari tangki yang diuji. Cairan sabun dapat dibuat dengan melarutkan sabun deterjen kedalam air. Selain menggunakan alat penyemprot hama, pemberian cairan sabun dapat juga menggunakan kuas roll atau botol bekas air mineral yang tutupnya dilubangi.
- Apabila terdapat kebocoran pada tangki tersebut maka akan tampak busa / gelembung yang keluar dari bagian pengelasan yang bocor. Bila yang tampak busa halus itu berarti ada crack atau bocor yang halus, jika yang tampak gelembung itu berarti adanya kebocoran yang cukup besar.
- Tandai lokasi-lokasi kebocoran tersebut dengan menggunakan kapur minyak atau kapur besi.
- Selanjutnya, Perbaiki kebocoran tangki dengan cara pengelasan ulang yang didahului dengan proses gouging pada bagian yang bocor. Perhatian : Udara di dalam tangki harus dikeluarkan dahulu sebelum melakukan perbaikan kebocoran.
Sekian dahulu artikel mengenai Cara melakukan Pengujian Kekedapan Pengelasan, untuk pembahasan mengenai Vacuum Test, Hydro Test, NDT dan Water Jet Test akan dibahas pada artikel yang akan datang.
Dibawah ini dapat dilihat Video bagaimana proses melakukan Air Pressure Test pada sebuah Tug Boat yang telah selesai replating pada kondisi floating repair.
Sekian Artikel mengenai cara melakukan pengujian kekedapan pengelasan dengan Metode Air Pressure Test dan Terima kasih karena Anda telah Belajar Mengenai Kapal. Semoga bermanfaat.
Terima kasih mas, atas info dan ilmunya
BalasHapusapakah diameter selang berpengaruh terhadap tekanan angin yang keluar dari pipa ukur untuk mengangkat beban air dalam selang? bisa di jelaskan dengan rinci pak. terimakasih
BalasHapusDiameter / Volume selang tidak berpengaruh pada tekanan, yang berpengaruh pada tekanan adalah massa jenis cairan di dalam selang. ingat pelajaran fisika di smp / smu tentang bejana berhubungan.
HapusBagus sekali postingannya , menambah pengetahuan saya sebagai inspektor propellers ^^
BalasHapustapi request tolong dibuatkan postingan cara membuat scolopping atu patern pada blade propellers.
Sebelumnya terimakasih ^^ ( 4 Jempol ! )
Sangat membantu bang
BalasHapussangat membantu terimakasih
BalasHapusTerima kasih atas penjelasannya, sangat bagus
BalasHapus