Selasa, 05 Mei 2015

BALANCING PROPELLER

Balancing Propeller


Balancing Propeller adalah proses peseimbangan berat dari masing-masing Daun Propeller agar didapat berat yang sama dari setiap Daun Propeller. Proses Balancing Propeller bertujuan untuk mengurangi timbulnya getaran berlebih pada badan kapal yang diakibatkan putaran dari Propeller.
Balancing Propeller kapal diperlukan terutama pada saat setelah Propeller diperbaiki, perbaikan yang dimaksud disini adalah perbaikan terhadap Daun Propeller yang mengalami keretakan ataupun patah sehingga perlu dilakukan rekondisi dengan cara pengelasan pada bagian yang rusak tersebut.
Pada prinsipnya balancing perlu dilakukan karena adanya penambahan material atau rekondisi pada bagian Daun Propeller yang rusak, bila tidak ada pekerjaan rekondisi maka tidak perlu dilakukan proses balancing ( misalnya pada pelurusan daun propeller yang bengkok ).
Sebelum Propeller dibalancing terlebih dahulu dilakukan penggerindaan pada bagian-bagian yang direkondisi / dilas sehingga rata permukaannya / tidak menonjol, selain itu sudah dilakukan proses brushing dan kemudian propeller dipoles sedemikian rupa dengan memakai amplas bundar.

Cara balancing dibawah ini adalah cara melakukan balancing dengan menggunakan alat yang sederhana dan tidak menggunakan alat ukur tetapi hanya menggunakan cara visual saja untuk menentukan apakah setiap daun propeller sudah sama / seimbang beratnya atau tidak.

Cara Melakukan Balancing Propeller adalah sebagai berikut :

1. Letakkan propeller diatas bangku / alat untuk balancing.

Alat ini terdiri dari bangku penyanggah yang dilengkapi dengan 4 buah bearing, 2 buah dibagian belakang dan 2 buah dibagian depan, bearing tersebut terletak dibagian atas bangku penyanggah, dimana nantinya propeller yang akan dibalancing diletakan diatas bearing tersebut dengan
bantuan batang poros.

2. Beri Tanda Pada Daun Propeller.

Setiap daun propeller diberi tanda angka atau huruf ( misalkan : 1,2,3,4 atau A,B,C,D atau I, II, III, IV ). dengan menggunakan Kapur tulis atau Maker.


3. Atur Letak Daun Propeller.

Atur sedemikian rupa letak dari daun propeller sehingga daun nomor 1 berada di sebelah kiri, daun nomor 2 berada di sebelah atas, daun nomor 3 berada di sebelah kanan dan daun nomor 4 berada di sebelah bawah.
Peletakan seperti diatas hanyalah contoh apabila propeller memiliki 4 buah daun propeller, karena umumnya jumlah daun propeller pada kapal adalah 4 buah untuk setiap propeller.

                                                  Contoh Proses Balancing Propeller
Belajar Mengenai Kapal

4. Balancing Daun No.1 dan No.3

Lakukan Balancing pada daun nomor 1 dan nomor 3 dengan cara memperhatikan putaran pada propeller, jika daun propeller nomor 3 bergerak kebawah, itu berarti daun propeller nomor 3 lebih berat dari pada daun propeller nomor 1. Jika daun propeller nomor 3 bergerak kearah atas maka artinya daun propeller nomor 3 lebih ringan dibandingkan dengan daun propeller nomor 1. Begitu juga sebaliknya jika yang diperhatikan adalah daun propeller nomor 1.

5. Grinding.

Lakukan pengerindaan ( grinding ) pada bagian daun propeller yang lebih berat sehingga didapat berat yang sama / seimbang antara daun propeller nomor 1 dan daun propeller nomor 3. Penggerindaan dilakukan dengan menggunakan amplas (sand paper) berbentuk bundar dan menggunakan portable grinding machine. Penggerindaan dimulai dari arah pangkal daun propeller ke arah ujung daun propeller.

6. Balancing Daun No.2 dan No.4

Lakukan juga balancing pada daun nomor 2 dan nomor 4 dengan cara yang sama seperti point 4.

Belajar Mengenai Kapal

7. Ubah Letak Propeller.

Untuk lebih memastikan lagi apakah semua daun propeller telah memiliki berat yang sama, lakukan balancing terhadap daun propeller tetapi dengan posisi terbalik tidak seperti pada point 3 yaitu daun propeller nomor 1 berada di sebelah kanan sedangkan daun propeller nomor 3 disebelah kiri, begitu juga dengan daun propeller nomor 2 dan daun propeller nomor 4.
Proses ini diperlukan untuk mencegah kesalahan balancing yang dikarenakan rusaknya bearing / bearing tidak berputar dengan baik saat proses balancing.

Contoh Kerusakan daun baling - baling :

Contoh Daun baling-baling yang retak
Belajar Mengenai Kapal



Contoh Ujung daun Baling-baling patah sebagian
Belajar Mengenai Kapal

Contoh Daun baling-baling patah
Belajar Mengenai Kapal

Proses Perbaikan Daun Baling-baling
Belajar Mengenai Kapal


Contoh Daun Baling-Baling yang sudah di las
Belajar Mengenai Kapal

Belajar Mengenai Kapal


Contoh Daun Baling-Baling yang sudah di Gerinda
Belajar Mengenai Kapal


Belajar Mengenai Kapal



Sekian Artikel tentang cara melakukan Balancing Propeller dan Terima kasih karena Anda telah Belajar Mengenai Kapal.  Semoga bermanfaat.
Artikel berikutnya adalah Jenis-jenis kerusakan pada Propeller.

5 komentar:

  1. Sangat bagus petunjuk untuk blansing Propeller dan perbaikannya.

    BalasHapus
  2. Trimah ksih atas artikelnya pk,ini sangat membantu,,adakah cara lain untuk menyetel kecepatan kapal dgn menyetem daun baling2 atau propeker shaft

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kecepatan kapal berhubungan erat dengan hambatan kapal pada lambung kapal dan BHP mesin induk (main engine), bentuk dan jumlah daun propeller serta diameter poros propeller ditentukan dengan berpatokan pada nilai hambatan kapal dan BHP mesin induk.
      Pada saat perancangan kapal kecepatan dinasnya sudah ditentukan terlebih dahulu baru kemudian ditentukan BHP mesinnya. Setiap type propeller memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan tentunya ada kelebihan dan kekurangannya, penentuan type propeller yang akan digunakan pada sebuah kapal harus melalui proses perhitungan dengan bedasarkan pada beberapa faktor. Jadi jika pada sebuah kapal bagian propellernya dimodifikasi sedemikian rupa maka tentunya akan berdampak pada misalnya semakin cepatnya timbul cavitasi atau getaran bertambah atau daya dorongnya berkurang, bantalan poros propeller cepat aus, dll.
      Saran saya jika ingin menambah kecepatan kapalnya sebaiknya dilakukan perhitungan ulang dan ganti mesin induknya serta ganti propeller yang sesuai dengan perhitungannya.

      Hapus
    2. Pak... Untuk kapal tarikan berat' propeller daun 3 atau daun 4 lebih baik???

      Hapus