Konstruksi Deckhouse.
Deckhouse atau Rumah Geladak adalah struktur bangunan yang berada diatas Geladak Kekuatan dengan plat samping yang berada diatas kapal dengan jarak lebih dari 4% lebar kapal diukur dari plat sisi kapal. Deckhouse dapat diartikan juga sebagai struktur bangunan yang berada diatas Geladak Kekuatan dengan lebar bangunan kurang dari 94% lebar kapal.
Dalam hal pemberian nama pada gambar kapal dan penyebutan Deckhouse dan Superstructure kadang kala terjadi kekeliruan dimana Superstructure diartikan sebagai bangunan yang berada diatas Main Deck dan Deckhouse diartikan sebagai bangunan yang berada diatas Superstructure tampa memperhatikan ketentuan lebar bangunan.
Pada kapal-kapal berukuran kecil (panjang dibawah 50 m) contohnya Tug Boat letak dari Deckhouse berada diatas Main Deck. Konstruksi Deckhouse pada Tug Boat berisikan ruangan-ruangan antara lain :
- Cabin atau Kamar yang biasanya untuk Nakhoda dan KKM (Kepala Kamar Mesin) tetapi dapat pula ditambahkan jumlah Cabinnya, tergantung pada besarnya space yang tersedia.
- Mess Room yaitu ruangan untuk tempat awak kapal beristirahat atau makan.
- Galley atau Dapur kapal tempat untuk memasak makanan diatas kapal.
- Provision atau Gudang Makanan tempat menyimpan bahan makanan diatas kapal, bahan makanan yang dimaksud adalah bahan makanan yang tidak mudah rusak atau basi.
- Store atau Gudang Barang tempat menyimpan cadangan spare part, atau barang perlengkapan lainnya yang diperlukan diatas kapal.
- Shower / Bath Room atau Kamar Mandi kapal.
- W.C (Water Closet).
- Engine Room Access Opening yaitu ruangan diatas Kamar Mesin yang dipakai sebagai jalan masuk menuju Kamar Mesin (Bukaan pada geladak diatas Kamar Mesin).
- Refrigerator Room atau Ruang Pendingin untuk menyimpan makanan yang mudah rusak / basi seperti daging dan ikan.
- Ruang lainnya yang memungkinkan dan tergantung pada kebutuhan serta ketersedian space ruangan.
- Dinding Luar (Wall) yaitu plat yang terpasang vertikal dan memiliki penegar (Stiffeners), yang memisahkan antara ruangan dengan bagian luar dari kapal. Pada dinding bagian luar ini terdapat Pintu dan Jendela kapal.
- Dinding Dalam yaitu plat yang terpasang vertikal dan memiliki penegar (Stiffeners), yang memisahkan antara ruangan yang satu dengan yang lainnya atau dapat juga dikatakan sekat ruangan.
- Atap ruangan (Deck Head) yaitu plat yang terpasang horizontal dan memiliki balok penyangga (Beam) yang menghubungkan ujung masing-masing dinding bagian luar dan dinding bagian dalam selain itu atap ruangan juga memiliki Girder. Bagian atas dari atap ruangan diatas kapal disebut Geladak atau Deck atau dapat pula disebut lantai ruangan diatas kapal.
- Pintu dan Jendela. Pintu diperlukan untuk akses masuk dan keluar ruangan, Pintu ditempatkan menempel pada plat Dinding Luar dan plat Dinding Dalam, sedangkan Jendela berguna untuk memberikan penerangan alam yaitu dari sinar matahari selain itu berguna juga untuk sirkulasi udara, Jendela ditempatkan pada plat Dinding Luar.
Agar dapat lebih memahami konstruksi Deckhouse atau Rumah Geladak sebaiknya pelajari gambar-gambar seperti dibawah ini :
Contoh Gambar Deckhouse
Sekarang kita bahas satu persatu dari keempat bagian Konstruksi Deckhouse :
1. Dinding Luar.
Dinding ini terbentuk dari Plat dengan Penegar plat atau Stiffeners, ukuran ketebalan dari plat dinding ditentukan bedasarkan scantling dari rules sebagai contoh untuk Tug Boat dengan ukuran panjang 22m s/d 28m ketebalan plat dinding bagian luar dipakai plat 6 mm. Stiffeners memakai material Besi Siku atau Angle Bar, pilihan profil material terserah pada para perancang kapal dapat menggunakan selain Besi Siku misalnya Flat Bar atau Bulb Bar asalkan modulusnya sesuai dengan perhitungan scantling. Jarak antara Stiffeners satu dengan lainnya juga ditentukan bedasarkan scantling. Bagian ujung-ujung dari Stiffeners yang terhubung dengan Plat Geladak (bagian ujung bawah) dan Deck Beam (bagian ujung atas) dihubungkan memakai Bracket. Penempatan dinding diatas Main Deck atau Geladak Kekuatan diusahakan berada tepat diatas Deck Beam untuk dinding arah melintang dan Deck Girder untuk dinding arah membujur. Bila letak dinding tidak berada diatas Deck Girder maka dibagian bawah dinding (bagian bawah Main Deck) harus diberi penguatan tambahan yang dipasang intercostal atau terputus oleh Deck Beam sepanjang dinding arah membujur kapal, bentuk profilnya dapat berupa Flat Bar atau yang lainnya asalkan memadai.
2. Dinding Dalam.
Sama seperti dinding bagian luar, dinding ini terbentuk dari Plat dengan Penegar plat atau Stiffeners,
ukuran ketebalan dari Plat dinding, Stiffeners, Jarak Stiffeners ditentukan bedasarkan scantling dari
rules. Bagian sudut dinding yang berada pada bagian dalam ruang lainnya sebaiknya tidak menyiku atau sebaiknya memiliki radius (1/4 lingkaran) agar tidak membahayakan bila terbentur.
3. Atap Ruangan / Deck Head
Atap sebuah ruangan diatas kapal terbentuk dari Plat Geladak (Deck Plate), Balok Geladak (Deck Beam) dan Penumpu Membujur (Girder). Bagian ujung-ujung Deck Beam dihubungkan dengan Wall Stiffeners dengan memakai Bracket. Deck Beam membentang dari sisi bagian dalam plat Dinding Luar bagian kiri sampai sedapat mungkin ke sisi dalam plat Dinding Luar bagian kanan, Deck Beam hanya boleh terputus oleh Girder dan Dinding Dalam, fungsi Deck Beam dapat digantikan oleh plat Dinding Dalam yang terpasang arah melintang. Girder membentang dari sisi bagian dalam plat Dinding Luar bagian belakang sampai sedapat mungkin ke sisi
dalam plat Dinding Luar bagian depan, Girder hanya boleh terputus oleh plat Dinding Dalam saja, fungsi Girder dapat digantikan oleh plat Dinding Dalam yang terpasang arah membujur.
4. Pintu dan Jendela.
Pintu yang terpasang pada plat Dinding Luar harus berjenis Pintu Kedap Air atau Watertight Door yang terbuat dari baja (steel) atau yang setara dengan itu, pintu antara Mess Room dengan Kamar Mesin harus berjenis Watertight Door, pintu dari Mess Room yang menuju ke Crew Space (kamar ABK yang berada dibawah Main Deck) harus berjenis Watertight Door. Tinggi ambang bawah Pintu Kedap Air bila diukur dari atas Main Deck haruslah setinggi minimum 600 mm, ketentuan tinggi ini bertujuan agar air dari ombak laut tidak masuk kedalam ruangan. Kekedapan dari pintu harus diuji dengan memakai metode Hose Test. Pada bagian antara Main Deck dengan ambang bawah pintu dipasang Foot Step untuk mempermudah orang melewati pintu.
Pintu-pintu yang terpasang pada plat Dinding Dalam selain diatas yaitu pintu Cabin atau Kamar-kamar, Provision, Store, W.C / Shower dan lainnya dapat memakai pintu dengan material kayu atau logam (besi, stainless atau aluminium). Tinggi ambang bawah Pintu bila diukur dari atas Main Deck haruslah setinggi minimum 380 mm.
Contoh Pintu Kedap Air.
Jendela yang dipakai umumnya berbentuk bulat atau Side Scuttle, sebaiknya material Jendela terbuat dari Aluminium Alloy (Aluminium extruded) karena selain kuat juga tidak mudah berkarat. Kaca jendela harus terbuat dari jenis kaca Tempered, kaca jenis ini bila pecah serpihan kacanya halus sehingga tidak akan melukai. Pada bagian dalam Jendela harus dilengkapi dengan Dead Light Cover yaitu piringan seukuran lubang jendela yang fungsinya untuk menutup jendela sehingga udara dan cahaya tidak dapat masuk. Jenis Jendela Scuttle terbagi 2 jenis yaitu Fixed dan Opened, Fixed artinya jendela tidak dapat dibuka dan ditutup (hanya terdiri dari kaca dan ring saja) sedangkan Opened artinya jendela dapat dibuka dan ditutup. Pada bagian atas Side Scuttle dapat diberi pelindung atau Windowbrow (alis jendela) yang terbuat dari plat dan berbentuk 1/2 lingkaran, pelindung ini berguna untuk mencegah masuknya aliran air yang berasal dari Deck diatasnya.
Contoh Side Scuttle - Opened dengan Windowbrow
Sekian artikel mengenai Konstruksi Deckhouse semoga bermanfaat, artikel selanjutnya adalah Konstruksi Wheelhouse. Terima kasih karena Anda telah Belajar Mengenai Kapal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar