Laman

Kamis, 21 Mei 2015

INSTALASI PIPA BILGE / BALLAST

Instalasi Pipa Bilge / Ballast


Ini adalah lanjutan dari seri artikel mengenai merancang pipa setelah sebelumnya ; Merancang Instalasi Pipa Bahan Bakar, Instalasi Pipa Minyak Lumas, Instalasi Pipa Air Tawar.

Instalasi Pipa Bilge / Ballast berguna untuk :
- Menghisap air yang berada pada area bottom kamar mesin dan membuangnya keluar kapal.
- Menghisap air yang berada didalam kamar mesin dan membuangnya keluar kapal saat kamar mesin mengalami kebocoran sehingga air masuk kedalam kamar mesin.
- Menghisap air yang berada di area bottom Cofferdam dan membuangnya keluar kapal.
- Mengisi Tangki Ballast ( biasanya F.P.T ) dengan air untuk penyesuaian trim kapal.
- Bila dijadikan satu dengan Firemain System maka dapat digunakan untuk memadamkan api saat terjadi kebakaran. Mengenai Firemain System akan dibahas pada kesempatan berikutnya.
- Bila instalasi diberikan sambungan ke arah main deck, maka air dari Sea Chest dapat digunakan untuk cuci geladak atau lainnya, instalasi pipa seperti itu disebut General Service System.

Rancangan pipa kali ini akan diskenariokan pada sebuah Tug Boat yang memiliki 1 buah tangki Ballast yang letaknya pada haluan kapal dan 1 buah Cofferdam. Instalasi pipa dilengkapi dengan 2 buah Pompa listrik dan 2 buah Kotak Sea Chest yang letaknya pada kiri dan kanan lambung kapal.

Seperti yang sebelumnya, rancangan ini dibuat sesederhana mungkin tapi cukup untuk memenuhi kebutuhan, selanjutnya cara Merancang Instalasi Pipa Bilge / Ballast dapat dilihat dibawah ini :

I. Pra Prancangan Sketsa :

  1. Cari data-data dan gunakan gambar layout kamar mesin, cara awal yang sama seperti halnya Merancang Pipa Bahan Bakar.  lihat pada point Pra Prancangan.
  2. Buat sketsa 2 buah Pompa dan tempatkan pada area samping dari kamar mesin.
  3. Buat sketsa Manifold Bilga ( manifold memiliki 2 buah inlet dan 1 buah outlet ) dan tempatkan manifold pada area belakang dari kamar mesin, dekat dengan sekat belakang kamar mesin. Penempatannya disini mengacu pada genangan air yang cenderung mengumpul pada area belakang kamar mesin ( pengaruh dari trim kapal ).
  4. Buat sketsa Manifold Tangki ( manifold memiliki 2 buah inlet dan 1 buah outlet ) dan tempatkan manifold di area depan dari kamar mesin, dekat dengan sekat depan kamar mesin.
  5. Buat sketsa Manifold Pompa ( manifold memiliki 3 buah inlet dan 2 buah outlet ) dan tempatkan manifold disamping pompa.

II. Membuat Sketsa Pipa Hisap Bilge / Bilge Suction Pipe.


Penyebutan pipa hisap Bilga atau Bilge disini sebenarnya kurang tepat karena letaknya bukan didaerah Bilga ( di area Center Keel ) tidak seperti pada kapal jenis Cargo yang memiliki Bilga, tetapi karena bentuk dari badan kapal yang sedemikian rupa dan juga karena Bilga dapat diartikan juga "paritnya kapal" maka istilah tersebut tetap dipakai. Instalasi pipa Bilga yang dimaksud adalah untuk dipakai dalam Keadaan Darurat / Emergency misalkan saat kapal mengalami kebocoran pada area kamar mesin. Instalasi Pipa Bilga untuk minyak kotor dan Oily Water Separator ( OWS ) akan dibahas pada artikel selanjutnya.
  1. Buat 2 buah garis lurus pada inlet Manifold Bilga ( untuk pipa hisap bilga ).
  2. Hubungkan outlet Manifold Bilga dengan salah satu dari inlet Manifold Pompa.
  3. Hubungkan kedua outlet Manifold Pompa dengan inlet masing-masing Pompa, pada prakteknya usahakan sambungan ini kedap, karena bila tidak kedap maka pompa tidak dapat menghisap cairan pada bilga melainkan menghisap udara.
  4. Buat garis lurus dari masing-masing outlet Pompa kearah luar lambung kapal ( untuk membuat jalur overboard ). Gambar sketsa menjadi seperti dibawah ini. Sampai tahap ini kita sudah membuat sketsa dari Instalasi Pipa Bilga.
Sketsa Pipa Hisap Bilga
Belajar Mengenai Kapal

Catatan :
- Manifold Bilga biasanya diposisikan pada area Center Line kapal dengan maksud agar dapat menjangkau kedua sisi dari kamar mesin ( kiri dan kanan ), bagian ini terpisah oleh Center Keel sepanjang kamar mesin.
- Jumlah Manifold Bilga / pipa hisap bilga dapat ditambah jumlahnya sesuai kebutuhan misalkan menjadi 2 set ; 1 set ditempatkan di area belakang kamar mesin dan 1 set lagi ditempatkan di area tengah dari kamar mesin.

Belajar Mengenai Kapal

III. Membuat Sketsa Pipa Hisap Ballast.

 Cara Membuat Sketsa Pipa Hisap Ballast atau Ballast Suppy Suction Pipe adalah :
  1. Hubungkan kotak Sea Chest sebelah kiri dengan kotak Sea Chest sebelah kanan.
  2. Hubungkan salah satu inlet Manifold Pompa dengan garis yang menghubungkan kedua kotak Sea Chest. Gambar sketsa menjadi seperti dibawah ini :
Sketsa Ballast Supply Suction Pipe
Belajar Mengenai Kapal

IV. Membuat Sketsa Pipa Ballast dan Pipa Hisap Cofferdam.

  1. Buat garis yang menghubungkan antara Tangki Ballast ( Fore Peak Tank ) dengan salah satu dari inlet Manifold Tangki ( untuk pipa ballast ).
  2. Garis dari outlet Pompa ke lambung kapal dari masing-masing pompa, dihubungkan satu dengan lainnya ( sambungan by pass pompa ).
  3. Hubungkan outlet Manifold Tangki dengan garis sambungan by pass tadi, ini untuk membuat jalur dari pipa supply air Ballast.
  4. Buat garis yang menghubungkan antara outlet Manifold Tangki dengan Cofferdam, ini untuk membuat jalur pipa hisap untuk Cofferdam.
  5. Garis outlet Manifold Tangki dengan sambungan by pass dihubungkan dengan inlet Manifold Pompa. Perhatikan gambar dibawah ini.
 Sketsa Pipa Ballast - Supply dan Cofferdam - Suction
Belajar Mengenai Kapal
Sampai tahap ini kita sudah membuat sketsa dari Instalasi Pipa Bilge / Ballast. Selanjutnya adalah membuat gambar instalasi pipa dengan berpedoman pada ukuran skala dari gambar layout kamar mesin dan tata letak instrumen yang ada didalam kamar mesin.

V. Membuat Gambar dengan Skala

Buatlah Gambar Instalasi Pipa dengan berpedoman pada ukuran Skala dari Gambar Layout Kamar Mesin yang sudah ada.
Tambahkan tanda panah aliran cairan / Flow Direction dan Symbol / Code dari Valve, Pompa, Flens, Bellmouth dan Strainer Sea Chest. Contoh gambar lengkapnya seperti dibawah ini :

Bilge / Ballast System
Belajar Mengenai Kapal

Belajar Mengenai Kapal

Catatan :
- Ukuran diameter pipa harus dihitung sesuai rules dari Class yang diinginkan.
- Pada pipa Sea Chest ( pipa yang menghubungkan kedua kotak Sea Chest ) harus dipasang 2 buah valve disetiap sisi ( 2 buah valve pada Port Side dan 2 buah valve pada Starboard Side ), ini dimaksudkan agar ada valve cadangan atau 2nd valve disetiap sisi, bila Main Sea Valve atau Valve Utama rusak maka penutupan aliran air dapat tetap dilakukan dengan menggunakan Second Sea Valve.
- Main Sea Valve harus menggunakan valve type Gate Valve, sedangkan 2nd Sea Valve menggunakan type Butterfly Valve atau dapat juga memakai Gate Valve.
- Letak Main Sea Valve harus menempel pada kotak Sea Chest, sedangkan 2nd Sea Valve berada pada pipa Sea Chest, posisinya setelah Main Sea Valve. Lihat gambar dibawah ini:
 Belajar Mengenai Kapal
- Penembusan Pipa Bilga / Ballast yang melewati tangki bahan bakar harus menggunakan Tunnel atau schedule Pipa Bilge / Ballast diperbesar, lihat pada artikel sebelumnya mengenai Merancang Instalasi Pipa Air Tawar.
- Strainer / Saringan yang terdapat pada pipa Sea Chest biasanya dibuat oleh galangan kapal dengan menggunakan pipa yang berdiameter lebih besar dari diameter pipa Sea Chest, misalkan diameter pipa Sea Chest adalah 6" maka Strainer dibuat dengan menggunakan pipa dengan diameter 12" atau 14" Schedule 80. Selain itu ada juga Strainer / Mud Box yang sudah jadi buatan pabrikan ukurannya 1" sampai dengan 16".
- Valve  untuk pipa Overboard ( pipa dari outlet Pompa ke arah luar lambung kapal ) harus memakai valve SDNR ( Screw Down Non Return ) type Globe Valve atau Gate Valve.
- Valve untuk pipa hisap Cofferdam memakai Non Return Valve agar cairan tidak dapat masuk kedalam Cofferdam sebaliknya hanya dapat menghisap cairan saja, atau jika tidak ada dapat memakai Gate Valve. Pemakaian Non Return Valve pada jalur pipa hisap memiliki kekurangan yaitu menyebabkan pompa agak sulit dalam hal menghisap cairan dan volume dari aliran berkurang karena penyempitan pada area didalam valve.
- Instalasi pipa yang menuju ke arah Fore Peak Tank jika melewati Crew's Space / Ruang ABK, jalur pipa dapat diposisikan diatas Tank Top ( jika dibagian bawah Ruang ABK adalah tangki ), posisi valve berada didalam Crew's Space. Jika jalur pipa tidak melewati Crew's Space ( menembus tangki dibawah Crew's Space ) maka posisi valve berada didalam Fore Peak Tank, agar valve dapat dioperasikan dengan mudah maka harus dibuatkan penerusan dari handle valve atau Manual Remote Valve Operator yang ditempatkan diatas main deck.

Sekian pembahasan untuk artikel Merancang Instalasi Pipa Bilge / Ballast, artikel berikutnya adalah mengenai Merancang Instalasi Pipa Udara Tangki dan Terima kasih karena Anda telah Belajar Mengenai Kapal. Semoga bermanfaat.

 

1 komentar: