Laman

Jumat, 10 April 2015

INSTALASI PIPA MINYAK LUMAS

Instalasi Pipa Minyak Lumas


Artike kali ini adalah lanjutan dari yang sebelumnya dengan judul "Merancang Instalasi Pipa Bahan Bakar".
Untuk membuat instalasi Pipa Minyak Lumas, pada dasarnya sama dengan cara merancang Instalasi Pipa Bahan Bakar, hanya saja berbeda pada komponennya. Berikut disajikan cara membuat instalasi minyak lumas yang sederhana sebagai contoh adalah menggunakan Tug Boat dengan letak tangki Minyak lumas dan Tangki Minyak Kotor berada ditengah Kamar Mesin pada Bottom.

Cara membuat Instalasi Pipa Minyak Lumas :

a. Pakai pedoman yang sudah diberikan pada artikel sebelumnya (Instalasi Pipa Bahan Bakar ) lihat pada Pra Perancangan.

b. Cari data mengenai ukuran yang sebenarnya dari Kamar mesin, Tangki Minyak Lumas (Lubricanting Oil) dan Tangki Minyak Kotor (Dirty Oil) atau bisa menggunakan gambar Layout Kamar Mesin.

c. Buat gambar Potongan pada Tangki Minyak Lumas dan Minyak Kotor ( Gambar potongan Melintang dan Membujur ).
Sketsa Potongan / Section
Belajar Mengenai Kapal

d. Dengan berpedoman pada gambar potongan tersebut buat sketsa instalasinya dengan cara :
- Buat garis yang menghubungkan antara Lubricanting Oil Tank ( L.O.T ) dengan inlet Pompa Tangan / Hand Pump.
- Buat garis kearah atas dari outlet Pompa Tangan ( Supply Minyak Lumas ke mesin-mesin menggunakan slang / platick hose ).
- Buat garis lurus yang menghubungkan antara Tangki minyak lumas dengan dengan bagian luar Kamar Mesin ( deck area - untuk lokasi pengisian minyak lumas kedalam tangki minyak lumas ). Umumnya minyak lumas diisikan melalui pipa pengisian yang lokasinya berada pada main deck.
Sampai tahap ini kita sudah membuat sketsa Instalasi Pipa Minyak Lumas untuk pengisian minyak lumas dengan Pompa tangan sebagai pompa untuk supply Minyak lumas ke mesin-mesin.

Lubricanting Oil System
Belajar Mengenai Kapal

Lubricanting Oil Tank - Air Pipe Ventilation
Belajar Mengenai Kapal

Belajar Mengenai Kapal

e. Bila diperlukan dapat juga memakai tangki harian minyak lumas. Posisi tangki harian minyak lumas harus lebih tinggi dari pada mesin induk dan mesin bantu.
Jika memakai tangki harian maka ; buat garis yang menghubungkan antara Pompa dengan Tangki Harian dan juga garis yang menghubungkan antara Tangki Harian dengan Mesin Induk dan Mesin Bantu, artinya minyak lumas tidak disupply langsung dari Tangki Induknya lewat Pompa tapi supply Minyak Lumas ke mesin melalui Tangki Harian.

f. Bila memakai 2 pompa ( Pompa Listrik dan Pompa Tangan ) maka ; Buat garis lurus yang menghubungkan antara Tangki Minyak Lumas dengan Hand pump, garis dibagian bawah Hand Pump dihubungkan dengan bagian inlet ( hisap ) dari Pompa Listrik, sedangkan garis dibagian atas Hand Pump dihubungkan dengan bagian outlet ( buang ) dari Pompa listrik.

g. Cara membuat sketsa untuk instalasi Pipa Oli Kotor / Dirty Oil sama dengan cara membuat sketsa untuk instalasi Minyak Lumas / Lubricanting Oil, yang berbeda hanyalah Tangkinya saja. Pada bagian suction / hisap yang berada dibagian luar kamar mesin ( diatas Main Deck ), outlet pipa diberi International Flens.
International Flens
Belajar Mengenai Kapal

Dirty Oil System
Belajar Mengenai Kapal
Dirty Oil Tank - Air Pipe Ventilation
Belajar Mengenai Kapal

h. Bila sketsa kasarnya sudah jadi, maka langkah selanjutnya adalah membuat gambar Instalasi Pipa dengan ukuran skala yang sebenarnya mengacu pada dimensi Pompa dan Mesin-mesin.

i. Pakai Symbol / Code untuk menggantikan bentuk dari komponen yang sebenarnya ( Lihat kembali cara Merancang Instalasi Pipa Bahan Bakar ).

Yang perlu diperhatikan :
-  Pompa yang dipakai biasanya pompa listrik yang berukuran kecil dan sebagai cadangannya dipakai pompa tangan ( Hand Pump Type Half Twist ).
-  Tempat pengisian minyak lumas pada main deck harus diberi Spill Tray ( Kotak yang terbuat dari plat baja yang memiliki kran buang / drainage valve dibagian bawahnya ). Spill Tray berguna untuk menampung tumpahan dari minyak lumas pada saat pengisian.
-  Bagian ujung dari pipa isap yang berada didalam tangki induk minyak lumas harus diberi Foot Valve Type Swing agar minyak lumas yang sudah berada didalam pipa isap tidak kembali lagi kedalam tangki, sehingga mempermudah kerja pompa.
-  Antara Pompa tangan dengan tangki induk minyak lumas harus diberi Valve ( Posisi Valve tepat berada dibagian bawah pompa tangan ).
-  Antara Pompa tangan dengan tangki harian atau mesin, harus diberi Valve ( Posisi valve tepat berada dibagian atas pompa tangan ).
-  Antara Pompa listrik dengan tangki induk minyak lumas harus diberi Valve ( Posisi Valve berada dekat lubang isap ( inlet ) pompa.
-  Antara Pompa listrik dengan tangki harian, harus diberi Valve ( Posisi Valve berada dekat lubang buang ( outlet ) pompa.
-  Ujung pipa supply minyak lumas ke mesin diberi Valve jenis Ball Valve. Pada saat pengisian minyak lumas ke mesin, minyak lumas dialirkan dari valve ke lubang pengisian di mesin dengan memakai Hose.
-  Pada tangki harian ( Bagian pipa yang menuju ke mesin ) harus diberi Valve jenis Gate Valve.
-  Tangki harian minyak lumas harus diberi Sight Glass Level Gauge untuk memantau jumlah minyak lumas didalam tangki.
-  Kapasitas tangki harian dan tangki induk minyak lumas harus disesuaikan dengan kebutuhan minyak lumas pada mesin.

Sekian Artikel mengenai cara merancang Instalasi Pipa Minyak Lumas, Terima kasih karena Anda telah Belajar Mengenai Kapal. Semoga bermanfaat.

Artikel selanjutnya adalah Merancang Instalasi Pipa Air Tawar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar